OBJEKTIFITAS


           Biasanya kita kurang bisa objektif jika kita mengerti/ mengevaluasi/ mengeritik masalah yang terkait dengan kepribadiaan kita/ sifat, kebiasaan kita/orang-orang yang kita cintai/ kepentingan pribadi kita/ dst… Biasanya kita akan terdorong untuk membela diri/ membela mereka dengan sekuat tenaga.

Biasanya orang di tegur/dinasehat itu cenderung untuk membela diri/ meminta untuk di maklumi/ dibenarkan. Atau berbalik menuduh kita ( orang yang menegur ) bahwa kita salah paham/keterlaluan/sanagt keras/tidak mengenal hakekat problem mereka/ kita munafiq, melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik/kita hanya pandai nyomong!..hal-hal ini perlu di ambil kira ( perhatikan ) oleh orang yang akan menasehati orang lain. dengan tanpa menghalangi kita untuk berda’wah.

Bila kita meluangkan waktu untuk mengamati prilaku dan sikap-sikap serta keputusan- keputusan dan penilaian-penilaian kita atau pemahaman dan keyakinan-keyakinan kita, kita akan menemukan bahwa sangat banyak yang tidak ilmiyah tidak logis. Sangat banyak dari semua itu yang tidak berdasarkan hujjah yang kuat. Kepribadian kita ini serimhkali di bentuk oelh hanya kebiasaan,lingkungan, dokrin, peraturan, kebutuhan/kepentingan, kesenangan ( hobby ) dan ketakutan melawan arys, ketakutan untuk menerima resiko yang besar. Sangat jarang yang berdasarkan hujjah ilmiyah yang kuat yang membuat kita tenang, berani, tegas, bijak dan lemah dan lembut.

Aqidah banyak bermanfaat jika kita berfikir bahwa ada banyak hal dalam kepribadian kita yang harus di rubah dan diperbaiki, jika kita ingin mewujudkan kebahagiaan yang lebih besar, kemuliaan yang lebih tinggi, kesuksesan yang lebih besar dalam segala bidang !!. orang yang tidak berfikir untuk merobah diri itulah orang yang junud, statis, mandul bahkan baku. Ia mati sebelumwafat !,orang seperti itu tidak akan meju, tidak akan meningkat, tidak akan mendapatkan kebaikan yang lebih banyak. Keinginan untuk berubah menghendaki keberanian untuk berkorban, menderita dan bersabar. Menghendaki kemauan keras dan ketekunan. Memerlukan pemahaman terhadap apa saja yang harus dirubah dan diperbaiki. Bahkan kita memerlukan bantuan oranmg lain dalam perjuangan kepribadian ini. Setelah kita memiliki keinginan untuk berubah, kita perlu melakukan evaluasi terhadap beberapa aspek kepribadian, antara lain :

 

1.     Pandangan terhadap kehidupan.                    9. Tingkat kesejahtraan ekonomi.

2.    Keyakinan dan penghayatan keyakinan.        10. Kepekaan dan kepedulian sosial

3.    Kepatuhan dan kedisiplinan ber Islam.         11. Pendidikan Kelurga

4.    Tingkat kedewasaan dan kebijaksanaan.      12. Tingkat keindahan akhlak.                      

5.    Kebiasaan-kebiasaan sehari-hari.                13. Kedekatan hubungan dengan Allah Swt.

6.    Tingkat pemahaman ke Islaman.

7.    Keterpaduan dan keseimbangan hidup/waktu dan perhatian.

Kefanatikan,Tauhid, ketergantungan dengan orang lain.  


Sumber: Tulisan DR. Mudzakkir Arif, MA. 

Posting Komentar untuk "OBJEKTIFITAS"